Dalam perjalanannya, kedua karya beliau juga mengalami proses penerjemahan ke bahasa Melayu.
Baca Juga: Vito Korban Kecelakaan Maut Meninggal Dunia Ditabrak Anak Umur 15 Tahun, Keluarga Meminta Keadilan !
Kedua karya beliau bahkan menjadi buku bacaan wajib di Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar) di Jawa Barat.
Uniknya, kedua karya tersebut dihasilkan saat RA Lasminingrat sedang sibuk sebagai istri kedua Bupati Garut.
Beliau menikah dengan Raden Adipati Aria Wiratanudatar VII, yang saat itu menjabat sebagai Bupati Garut.
Setelah beberapa tahun menikah, beliau kemudian beralih ke dunia pendidikan utamanya pendidikan terhadap perempuan.
Bentuk kepedulian beliau terhadap pendidikan perempuan, terbukti dari pendirian Sekolah Kautamaan Puteri pada tahun 1911.
Baca Juga: Resep Bika Ambon Mini Ekonomis, Jajanan Rakyat yang Masih Eksis Sampai Detik Ini
Meskipun tak banyak dikenal orang, sebenarnya RA Lasminingat merupakan tokoh pemula dalam hal literasi dan pendidikan Indonesia.
Secara tidak langsung, sebenarnya beliau menjadi pioner bagi kebangkitan wanita Indonesia.
Sebab dari karya beliaulah, kemudian muncul beberapa tokoh wanita lainnya seperti Raden Dewi Sartika, RA Kartini, dan Rahman El-Yunusiyah.
Bukti kepedulian beliau terhadap pendidikan berupa bangunan sekolah yang kini menjadi Bangunan Cagar Budaya (BCB) di Kota Garut.***
Ikuti berita terkini dengan mengikuti kami di Google News atau klik tautan ini Google News Indonewstoday.
Artikel Terkait
Dimajukan dan Ditetapkan, Berikut Jadwal Terbaru Cuti Lebaran 2023
Jokowi Telah Resmikan PYCH di Papua, Pembangunan Sudah Bukan Lagi Jawasentris Tetapi Indonesiasentris
Sosok Raden Ayu Lasminingrat yang Tampil di Google Doodle Hari Ini, Ternyata Begini Perjuangannya
Catat! THR dan Gaji ke-13 Tahun 2023 bagi ASN,TNI, Polri, dan Pensiunan PNS. Guru dan Dosen pun Dapat
Vito Korban Kecelakaan Maut Meninggal Dunia Ditabrak Anak Umur 15 Tahun, Keluarga Meminta Keadilan !