Perspektif Hadits Rasulullah SAW Tentang Zuhud Bagian 9

- Minggu, 5 Februari 2023 | 11:05 WIB
Tak Gila Harta, Pengusaha Sekaligus Orang Terkaya di Sukabumi Ini Pernah Tolak Kerjasama Orang Asing, Karena...  (Tangkap layar YouTube Pejuang Duit)
Tak Gila Harta, Pengusaha Sekaligus Orang Terkaya di Sukabumi Ini Pernah Tolak Kerjasama Orang Asing, Karena... (Tangkap layar YouTube Pejuang Duit)

Indonewstoday.com - Jika perilaku zuhud dianjurkan, untuk tidak mengatakan diperintahkan, oleh Nabi saw, maka sudah barang tentu ia bukanlah tindakan yang sia-sia, tiada guna.

Sebaliknya zuhud memiliki keutamaan-keutamaan tertentu, di antaranya:

Sebagaimana disebutkan dalam hadis yang telah dikutip di atas, bahwa dengan berperilaku zuhud, akan terhindar dari keadaan saling bermusuhan karena berlomba-lomba memperebutkan harta, seperti yang bisa kita fahami dari sebuah hadits.

Baca Juga: Jangan Berlama-lama Di Dalam Kamar Mandi, Kenapa Sih Emangnya ?  

Dapat difahami bahwa bahaya kefakiran lebih kecil daripada bahaya kekayaan harta benda.

Jadi, fakir lebih utama daripada kaya, sebab bencana dunia terkait erat dengan kekayaan yang seringkali membawa kehancuran jiwa.

Hadits dimaksud juga mengandung peringatan terhadap akibat buruk yang bisa ditimbulkan oleh kekayaan duniawi, dan menunjukkan bahwa berlomba-lomba untuk dunia bisa menimbulkan kerusakan agama, bahwa Nabi SAW sayang kepada umatnya agar tidak hancur karena harta, bahwa kekayaan jika tidak dibatasi dengan kaidah-kaidah Syara' bahayanya melebihi bahaya kefakiran.

Baca Juga: 5 Resep Camilan Lebaran Yang Bisa Dibuat Jauh-Jauh Hari, Pas Untuk Suguhan Silaturahmi

Allah swt. berfirman di dalam surat Al -

'Alaq:

كَلَّآ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَيَطْغَىٰٓ

"Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas,"

(Q.S.96:6)

Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena melihat dirinya serba cukup.

Halaman:

Editor: Fauzi Rony

Sumber: H. Shoim Munawar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X