Inonewstoday.com - Hutan Indonesia yang luasnya 120,3 juta ha diyakini mampu menyerap emisi secara signifikan. Namun demikian, terjadinya deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia juga dianggap sebagai sumber emisi karbon karena melepas C02 ke atmosfer.
Dalam kondisi hutan yang baik, maka keberadaan hutan tersebut akan bermanfaat sebagai penyimpan dan penyerap emisi karbon atau Gas Rumah Kaca (GRK).
Sebaliknya, pada kondisi hutan yang kurang baik, dianggap sebagai sumber emisi karbon karena melepas C02 ke atmosfer. Berdasarkan Stern Report, deforestasi menyumbang 18% dari emisi GRK total dunia, dan sebanyak 75% nya berasal dari negara berkembang.
Salah satu upaya untuk menurunkan pemanasan global adalah dengan memperbanyak penyerapan unsur-unsur gas-gas berbahaya, antara lain dengan memperbanyak pohon dan tanam-tanaman, serta melestarikan hutan yang ada.
Oleh karena itu kita harus berupaya keras mempertahankan keutuhan ekosistem hutan dan melakukan penanaman pohon secara besar-besaran.
Sejarah Hari Menanam Pohon di Indonesia
Presiden RI menargetkan pada tahun 2009 yang bersamaan dengan momentum dilaksanakannya Pemilihan Umum yang berlangsung dengan asas One Man One Vote, maka bangsa Indonesia harus dapat menanam One Man One Tree.
Baca Juga: Info Gempa Timur Laut Alor dengan Kekuatan 2,5 Magnitudo
Jadi jika penduduk Indonesia berjumlah 230 juta jiwa, maka di tahun 2009 masyarakat Indonesia diminta untuk dapat menanam minimal sebanyak 230 juta pohon.
Artikel Terkait
Info Gempa Cianjur Berkekuatan 3,4 Magnitudo Terjadi Tadi Malam
Menhan Prabowo Subianto Mencicipi Kelayakan Makanan Di Pengungsian Gempa Cianjur
Download Logo HUT Korpri 2022 ke-51 , Berikut Dengan Sejarahnya Di Tahun Ini
Hari Guru, Maksud dan Tujuan Fakta di Balik Peringatannya
Info Gempa Timur Laut Alor dengan Kekuatan 2,5 Magnitudo