3. Merumuskan Narasi Terpadu tentang Pariwisata Berkelanjutan
Untuk lebih menyelaraskan upaya menuju praktik pariwisata berkelanjutan terbaik, juga penting bagi pemangku kepentingan publik dan swasta untuk memiliki narasi terpadu tentang apa yang dimaksud dengan pariwisata berkelanjutan, serta akses yang memadai ke informasi yang akurat.
Narasi ini juga mesti merangkul generasi milineal dan Z, yang kini tidak hanya berperan sebagai turis, namun juga investor.
4. Penguatan Peran Masyarakat sebagai Agen Perubahan Sektor Parekraf
Kemenparekraf akan fokus untuk memajukan pemulihan pariwisata melalui penguatan peran masyarakat sebagai agen perubahan transformasi pariwisata.
Salah satu bentuk aksi konkretnya adalah program Desa Wisata, yang mengintegrasikan akomodasi lokal, daya tarik, yang saling melengkapi di bawah koordinasi pemerintahan desa dibungkus dengan kearifan lokal.
Menurut Menparekraf, program ini terbukti mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat desa, seperti terlihat di Desa Wisata Penglipuran di Bali yang menghasilkan pendapatan lebih dari 1,45 juta dolar AS pada tahun 2020.
5. Memastikan Keamanan Wisatawan
Untuk memastikan sektor pariwisata yang tangguh, penting dipastikan agar pergerakan orang dan perjalanan dapat terus berlangsung dengan aman bahkan di masa pandemi.
Diharapkan nantinya akan semakin banyak forum dan diskusi mengenai cara untuk menyelaraskan antara perjalanan lintas batas dengan standar protokol kesehatan sesuai kondisi terkini.
Artikel Terkait
DUKUNGAN GANJAR PRANOWO CAPRES 2024, BERGEMA DI PULAU DEWATA
PP Muhammadiyah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1443 Hijriah Jatuh pada 2 Mei 2022
Nama-nama 12 Kabupaten Kota di Jabar Setop TV Analog 30 April 2022, Panduan Cara Dapatkan Siaran TV Digital
Meriahkan Hari Kartini, Mustika Ratu Rangkul Sarinah Gelar Sejumlah Kegiatan
Dilelang Sepi Peminat, DPN Kombatan: Mahfud MD harus arahkan aset Tomy Soeharto untuk perumahan prajurit