Sejarah dan Makna Hari Raya Nyepi : Menjaga Keseimbangan Bhuana Agung dan Bhuana Alit dalam Kesederhanaan

- Minggu, 19 Maret 2023 | 21:15 WIB
Ilustrasi Hari Raya Nyepi Tahun 2023 di Bali (Canva / Indonewstoday.com)
Ilustrasi Hari Raya Nyepi Tahun 2023 di Bali (Canva / Indonewstoday.com)

INDONEWSTODAY.COM - Hari Raya Nyepi adalah salah satu hari raya umat Hindu yang paling penting dan paling meriah di Indonesia, khususnya di Bali.

Hari Raya Nyepi dirayakan setiap tahun baru Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.

Nyepi, yang berarti "sepi" atau "senyap" dalam bahasa Bali, merupakan hari raya yang unik di mana seluruh aktivitas di Bali dihentikan selama 24 jam.

Baca Juga: Profil dan Biodata Tim Bigetron Era, Tim Ladies MLBB Terkuat Se-Asia Tenggara

Sejarah dan Makna Hari Raya Nyepi adalah sebagai bentuk penyucian diri, Hari Raya Nyepi juga dianggap sebagai hari untuk menjaga keseimbangan bhuana agung dan bhuana alit atau titik pertemuan sifat negatif dan positif.

Selain itu, Hari Raya Nyepi juga merupakan momen untuk mempererat hubungan antar keluarga dan masyarakat Bali.

Selama hari raya ini, masyarakat Bali diharapkan untuk menjalankan tradisi-tradisi agama Hindu seperti upacara Melasti dan Tawur Kesanga.

Baca Juga: Hari Raya Nyepi 2023 di Bali Ngapain Aja, Simak Aktivitas Unik Warga Bali

Tradisi Hari Raya Nyepi terus dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi di Bali.

Di pagi hari sebelum Hari Raya Nyepi, ada parade Ogoh-Ogoh, di mana patung raksasa dari tokoh mitologi Hindu dan simbol kejahatan dipamerkan dan dibakar sebagai bentuk pengusiran roh jahat.

Setelah itu, dimulailah hari Nyepi yang tenang dan merenungkan.

Baca Juga: Jelang Persiapan Besok Arak-Arakan Mbah Buyut Suryanegara, Ogoh-Ogoh Kreasi Blok Dua 100% Siap

Meskipun sebagian besar aktivitas di Bali dihentikan selama Hari Raya Nyepi, banyak wisatawan tetap datang ke Bali untuk mengalami perayaan ini.

Bagi mereka yang tertarik, ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan sebelum atau setelah Hari Raya Nyepi, seperti mengunjungi tempat-tempat wisata, berpartisipasi dalam parade Ogoh-Ogoh, atau berlatih yoga dan meditasi.

Namun, sebagai wisatawan, penting untuk menghormati tradisi dan aturan yang berlaku selama Hari Raya Nyepi, seperti tidak keluar dari hotel dan mematikan lampu selama 24 jam.

Halaman:

Editor: Guntur Sapta Perkasa

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X