Pakaian Bekas Impor Senilai Rp10 Miliar Dimusnahkan, Industri Dalam Negeri Diharapkan Kembali Kompetitif

INDONEWSTODAY.COM - Pakaian bekas impor meruapakan salah satu barang incaran konsumen dalam negeri.

Selain harapan untuk memiliki barang branded dengan harga miring terpenuhi, pakaian bekas impor pun secara umum masih relatif dalam kondisi baik. Namun, pakaian bekas impor tentu memiliki kekurangan tersendiri.

Sebagaimana barang bekas pada umumnya, pakaian bekas impor bisa saja terdapat lubang dan warna yang memudar. Meskipun terdapat kekurangan, pakaian bekas impor tetap menarik hati calon konsumen.

Baca Juga: 7 Tips Penting Agar Dapat Khusyuk Dalam Mengerjakan Shalat, Nomer 5 Dipastikan Akan Terjadi

Faktor kesehatan pun dapat dianggap sebagai kekurangan yang ada pada pakaian bekas impor. Pakaian impor bekas tentu masih diragukan kebersihan dan higienitasnya.

Di samping dari perspektif konsumen, industri pakaian produksi dalam negeri pun terdampak secara negatif.

Dengan menjamurnya pakaian impor bekas, pangsa pasar industri pakaian produksi dalam negeri pun mulai tergerus.

Apalagi dengan toko pakaian bekas (thrift shops) pun telah ada di berbagai penjuru daerah, bahkan hingga ke daerah-daerah pelosok.

Baca Juga: Korban Bullying Asli yang Menjadi Inspirasi Drakor The Glory Mengungkapkan Faktanya di Media, Pelakunya Tega !

Perhatian pada persaingan yang dianggap tidak sehat antara industri pakaian produksi dalam negeri dan pakaian impor bekas pun pada akhirnya membuat pemerintah mengambil tindakan.

Presiden Jokowi pada Rabu, 15 Maret 2023, lalu pada pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri, mengecam impor pakaian bekas karena telah mengganggu industri dalam negeri.

"Arahan presiden sangat tegas agar industri dalam negeri dan UMKM ini dijaga dan harus dilindungi dari serbuan pakaian bekas, alas kaki, dan tas bekas asal impor," ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Resep Tahu Sarang Burung Telur Puyuh, Menu Dessert Buka Puasa Paling Istimewa

Pada Jumat, 17 Maret 2023, Kementerian Perdagangan memusnahkan 730 bal pakaian, sepatu, dan tas bekas impor senilai kurang lebih Rp10 miliar.

Pemusnahan pakaian bekas impor tersebut dilakukan secara simbolis oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Pekanbaru, Riau.