Indonewstoday.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai “the silent killer" dikarenakan sering menyebabkan kematian tanpa keluhan berarti. Hipertensi menjadi salah satu kontributor utama dalam proses terjadinya penyakit berbahaya lainnya seperti jantung, gagal ginjal, dan stroke di Indonesia.
Dikatakan hipertensi jika seseorang memiliki hasil pemeriksaan tekanan darah dengan hasil tekanan sistol (angka yang pertama) ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) ≥ 90 mmHg.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan prevalensi hipertensi pada Riskesdas Tahun 2013 sebesar 25,8%. Ibarat fenomena gunung es hipertensi diperkirakan hanya 1/3 kasus hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis, sisanya tidak terdiagnosis.
Baca Juga: Terjadi Gempa di 85 km Tenggara BIAKNUMFOR PAPUA, Gempa Terkini 8 Desember 2022
Hipertensi bukanlah penyakit berbahaya, tentunya dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resiko yang dapat memperparah kejadian yang diakibatkan hipertensi seperti merokok, diet yang tidak sehat (kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi garam berlebih), obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres.
Tingkat keberhasilan dalam mengontrol tekanan darah mencapai target terbukti menurunkan kejadian stroke sebesar 30-40% dan kejadian penyakit jantung koroner sebesar 20%.
Batasilah konsumsi garam yang dianjurkan 5 sampai 6 gram perhari yang sekiranya hal ini dapat mempengaruhi tekanan pada pembuluh darah. Namun, dalam praktek dikehidupan sehari-hari kita tidak pernah menghitung seberapa banyak kita mengkonsumsi garam harian.
Artikel Terkait
Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Lemak Dalam Tubuh Anda
Masih Bingung Perbedaan Keputihan Sebelum Menstruasi dan Kehamilan? Yuk Simak Penjelasan Berikut
Inilah Tanda Keputihan yang Harus Di Waspadai
Tips Ampuh Untuk Mengatasi Keputihan Yang Membandel
Tips Tetap Semangat Walaupun Semalam Begadang