INDONEWSTODAY.COM - Pesan tentang tingkat keparahan dan efek jangka panjang COVID-19 menjadi topik yang memprihatinkan, karena beberapa orang mengalami kesulitan dalam memahami atau menerima informasi tersebut.
Meskipun penting untuk diakui bahwa beberapa orang pulih dari COVID-19 tanpa mengalami efek jangka panjang, ada juga sejumlah signifikan individu yang terus mengalami gejala setelah pemulihan awal mereka.
Long COVID, juga dikenal sebagai kondisi pasca-COVID, COVID berkepanjangan, COVID pasca-akut, atau COVID kronis, merujuk pada gejala yang persisten yang dialami oleh beberapa individu bahkan setelah pulih dari fase akut COVID-19.
Baca Juga: Lonjakan 153% Kematian COVID-19 di Asia Tenggara Menurut WHO: Detail Negara Terkait Belum Terungkap
Tingkat keparahan gejala long COVID dapat bervariasi secara luas, dan dapat mempengaruhi organ dan sistem dalam tubuh.
Efek jangka panjang umum dari COVID-19 meliputi kelelahan, sesak napas, batuk, nyeri sendi, nyeri dada, kebingungan mental, depresi, kecemasan, dan kelemahan otot, antara lainnya.
Penelitian menunjukkan bahwa banyak gejala long COVID dapat membaik seiring waktu, terlepas dari tingkat keparahan penyakit COVID-19 awal.
Namun, penting untuk dicatat bahwa beberapa individu terus mengalami gejala persisten yang dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup dan fungsi sehari-hari mereka.
Untuk mengatasi masalah penyangkalan COVID dan memastikan informasi tentang tingkat keparahan COVID-19 dan efek jangka panjangnya sampai kepada khalayak yang lebih luas, sangat penting untuk menggunakan strategi komunikasi yang efektif.
Pesan yang jelas dan konsisten dari sumber terpercaya, seperti organisasi kesehatan, lembaga pemerintah, dan para ahli ilmiah, sangat penting dalam memerangi informasi yang keliru dan mempromosikan pemahaman yang akurat tentang virus tersebut.
Baca Juga: Belajar Bahasa Korea 2023: Memahami Huruf dan Tulisan Korea Dari A sampai Z Terlengkap !
Selain pesan kesehatan masyarakat, tenaga medis juga memainkan peran penting dalam memberikan edukasi kepada pasien dan mengatasi kekhawatiran mereka terkait COVID-19.
Dengan menyediakan informasi berbasis bukti, para profesional kesehatan dapat membantu individu memahami tingkat keparahan dan efek jangka panjang potensial dari virus ini, yang pada gilirannya mempromosikan pengambilan keputusan yang lebih baik dan kepatuhan terhadap langkah-langkah pencegahan.
Selain itu, penting untuk mempromosikan penelitian yang sedang berlangsung tentang long COVID guna lebih memahami kondisi ini dan mengembangkan strategi pengobatan dan dukungan yang sesuai bagi individu yang terkena dampak.
Artikel Terkait
Meningkatnya Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS Akibat COVID-19, Mari Waspada!
Kemenkes: Segera Lakukan Vaksin dan Booster COVID-19 Untuk Cegah Lonjakan Kasus!
Berita Gembira: COVID-19 Berakhir Sebagai Darurat Kesehatan Global!
WHO Mengeluarkan Peringatan Terkait Varian XBB.2.3 dan Kematian COVID-19 di Asia Tenggara
Lonjakan 153% Kematian COVID-19 di Asia Tenggara Menurut WHO: Detail Negara Terkait Belum Terungkap