Mengenal Sulianti Saroso, Dokter Perempuan yang Berani Berinovasi dalam Pencegahan Penyakit

- Rabu, 10 Mei 2023 | 00:35 WIB
Perjalanan Karir dan Biografi Singkat Prof. dr. Sulianti Saroso (indonesia.go.id)
Perjalanan Karir dan Biografi Singkat Prof. dr. Sulianti Saroso (indonesia.go.id)


INDONEWSTODAY.COMSulianti Saroso, seorang dokter ternama di Indonesia, telah dikenal secara internasional karena keahliannya dalam bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta keluarga berencana (KB).

Nama Sulianti Saroso disematkan pada Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI), yang dibangun secara representatif di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Tugas seorang dokter tidak hanya mengobati pasien, tetapi juga harus berbasis gerakan dan didukung kebijakan serta program pemerintah. Kepakarannya diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Biografi RA Lasminingrat yang Jadi Google Doodle 29 Maret, Ternyata Tokoh Literasi dan Pendidikan Indonesia

Dalam catatan sejarah kebijakan bidang kesehatan di Indonesia, Sulianti Saroso adalah nama penting untuk setidaknya dua urusan, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, serta keluarga berencana (KB).

Ia adalah seorang peneliti dan perancang kebijakan kesehatan yang tidak tertarik menjadi dokter praktek.

Putri Sulianti, Dita Saroso, mengingat bahwa ibunya hampir-hampir tidak pernah menyuntik orang atau menulis resep.

Baca Juga: Layanan Mobile Banking BSI Bermasalah, Berapa Dana Nasabah yang Terdampak?

Sulianti pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan, dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) pada 1967 dan merangkap sebagai Direktur Lembaga Riset Kesehatan Nasional (LRKN).

Dalam posisi itu, Sulianti memberikan perhatian besar pada Klinik Karantina di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, yang telah dikembangkannya menjadi RS penyakit menular sekaligus untuk keperluan riset penyakit menular.

Tidak cukup dengan observasi di RS karantina di Tanjung Priok, Sulianti pun membangun pos-pos kesehatan masyarakat di berbagai lokasi.

Baca Juga: Penjelasan Lengkap BSI Mobile Error 100 dan Permintaan Kehabisan Waktu

Dari observasi lapangan itu lantas lahir rekomendasi-rekomendasi. Di antaranya, vaksinasi massal, vaksinasi reguler (untuk anak usia dini), pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, produksi cairan “Oralit” untuk korban dehidrasi akibat diare, ditambah perencanaan dan pengendalian kehamilan.

Menjelang masa pensiun di pertengahan 1970-an, Sulianti aktif sebagai konsultan untuk lembaga internasional WHO dan UNICEF.

Posisi itu membuatnya sering melakukan perjalanan keluar negeri. Pascapensiun, ia pun terus diminta menjadi tim penasihat untuk Menteri Kesehatan.

Halaman:

Editor: Imaduddin Badrawi

Sumber: Indonesia.go id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menu Sehat untuk Menjaga Berat Badan Ideal: Tips dan Trik

Selasa, 12 September 2023 | 16:45 WIB

Perlu Anda Tahu, Cerebral Palsy Menyerang Apa?

Selasa, 22 Agustus 2023 | 08:28 WIB

Cerebral Palsy: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Selasa, 22 Agustus 2023 | 08:13 WIB

Kenali Penyebab Baby Blues dan Cara Mengatasinya

Jumat, 11 Agustus 2023 | 13:34 WIB
X