Misteri Mematikan Jamur Candida Auris Menyebar di Amerika Serikat!

- Selasa, 21 Maret 2023 | 13:22 WIB
Ilustrasi Gambaran Mikroksopis Jamur Candida Auris yang Menginfeksi Masyarakatn dan mematikan di Amerika Serikat (Foto : Indonewstoday / Imaduddin Badrawi / CanvaPro)
Ilustrasi Gambaran Mikroksopis Jamur Candida Auris yang Menginfeksi Masyarakatn dan mematikan di Amerika Serikat (Foto : Indonewstoday / Imaduddin Badrawi / CanvaPro)


INDONEWSTODAY.COM - Sebuah infeksi jamur misterius dan mematikan bernama Candida Auris, sedang menyebar dengan cepat di seluruh Amerika Serikat.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, jamur ini telah menjangkiti hingga 2.377 orang pada tahun 2022, dan muncul sebagai salah satu dari 19 patogen prioritas fungal yang dinyatakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia tahun lalu.

Jamur ragi multiresisten ini pertama kali diidentifikasi di Jepang 15 tahun yang lalu. Namun, saat ini jamur ini sudah menyebar di 28 negara bagian di Amerika Serikat, serta Distrik Columbia.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap BTR Cinny, Atlet Esports Cantik Berdarah Tionghoa

Bahkan, penelitian terbaru oleh CDC yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa pusat-pusat kesehatan di AS melaporkan peningkatan kasus hingga 95 persen antara 2019 dan 2021.

Padahal, pada tahun 2016, hanya 53 orang yang terinfeksi jamur ini di AS.

CDC dan WHO menilai jamur ini sebagai ancaman serius bagi kesehatan publik karena memiliki tingkat kematian hingga 60 persen.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Menandatangani Undang-Undang Deklasifikasi Intelijen AS Mengenai Asal-Usul Virus Covid

Orang yang lebih tua atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah lebih rentan terhadap jamur ini.

Candida Auris dapat menyebabkan luka pada aliran darah dan infeksi telinga, serta ditemukan di sampel urin dan pernapasan, tetapi belum jelas apakah jamur ini benar-benar menginfeksi paru-paru atau kandung kemih.

Masalahnya, jamur ini sulit untuk diidentifikasi tanpa tes yang tepat. "Metode laboratorium khusus diperlukan untuk mengidentifikasi C. auris dengan akurat. Teknik laboratorium konvensional dapat menyebabkan kesalahan identifikasi dan penanganan yang tidak tepat, sehingga sulit untuk mengendalikan penyebaran C. auris di lingkungan kesehatan," kata CDC dalam sebuah sirkular.

Baca Juga: Sambut Ramadhan 1444 H, Simak Sejarah Puasa Ramadhan dan Meriahkan dengan Twibbon di Media Sosialmu

Kelas obat antijamur yang disebut echinocandins digunakan untuk mengobati sebagian besar infeksi C. auris.

Namun, dalam beberapa kasus, jamur ini dikenal karena menunjukkan resistensi ekstrim terhadap ketiga kelas utama obat antijamur, sehingga lebih sulit untuk diobati.

CDC telah menemukan bahwa penyebaran infeksi jamur ini terkait dengan penggunaan ulang peralatan pelindung diri (PPE) dan peralatan medis lainnya di rumah sakit yang ramai karena pandemi COVID-19.

Halaman:

Editor: Imaduddin Badrawi

Sumber: Wionews

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X