Indonewstoday.com - Ngeri, para ilmuwan di dunia baru-baru ini telah menghidupkan kembali virus zombie yang sudah berusia hampir 50 ribu tahun. Virus berbahaya tersebut bernama "Pandoravirus Yedoma". Virus tersebut kabarnya sudah puluhan tahun terperangkap di es yang membeku "Permafrost", Siberia, Rusia.
Ketika suhu global meningkat ada beberapa gletser dan juga permafrost mulai mencair dan bahkan melepaskan mikroba yang sudah terperangkap didalamnya selama berabad-abad, dan diantaranya yaitu "Virus Zombie" yang sudah berusia 50.000 tahun ini dibangkitkan.
Baca Juga: Gaun Pernikahan Mewah Sisca Kohl bikin Penasaran Para Netizen!
Di kutip dari laman SatuViral, Jumat (02/01/2022) setidaknya ada sebanyak 13 jenis virus zombie baru yang sudah ditemukan oleh para sang ilmuwan dunia. Mereka berani menghidupkan kembali virus zombie tersebut setelah mereka mempelajari sampel permafrost.
Virus Zombie Baru Tak Mengancam Manusia
Salah satu jenis virus zombie tersebut bisa menular setelah lebih dari 48.500 tahun membeku didalam permafrost. Jean-Marie Alempic selaku ahli mikrobiologi di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, menjelaskan bahwa Pandoravirus ini tidak akan menimbulkan ancaman yang serius bagi kehidupan manusia.
Baca Juga: Hari Besar Hari Ini 4 Desember Ada Hari Artileri Nasional, Siapa Penggagasnya
Karena virus ini hanya menginfeksi pada organisme yang ber-sel tunggal, bukan sel-sel yang banyak seperti pada manusia. Hal tersebut terungkap dari sejumlah temuan pada virus "Hidup" yang telah ditemukan di permafrost.
"Penelitian ini secara tegas menyimpulkan bahwa 'virus zombie' bukan ancaman kesehatan masyarakat. Pemikiran selama ini ternyata keliru," ucap para ahli peneliti dunia.
Artikel Terkait
Ini Adalah Memo Twitter Yang Dikirim untuk Memberitahukan Kantor Staf Ditutup
Mahasiswa IISMA Meriahkan Panggung Budaya Indonesia 2022 di Ansan, Korea
Hujan Besar Membuat Kota Jeddah Lumpuh, Sekolah Diliburkan
Cegah Infiltrasi Kelompok Kurdi, Iran Perkuat Keamanan Perbatasan
Gunung Berapi Terbesar di Dunia Meletus Setelah 38 Tahun
Pesawat Pengebom Rusia dan Cina Patroli Bersama di Asia Pasifik